Setelah Paulus bertobat, ia memberikan hidupnya untuk dipakai Tuhan. Namun kehidupannya tidak selalu mulus. Kadang pekabaran yang disampaikannya diterima banyak orang, tetapi juga kadang ditolak. Bahkan ketika Paulus berada di Roma, gantinya memberitakan Injil, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Paulus adalah seorang yang berani dan gigih, yang tidak takut dengan kesulitan dan penderitaan. Tetapi ia juga adalah seorang manusia biasa yang membutuhkan simpati dan dukungan dari teman-teman, khususnya saat ia berada di dalam penjara.
Di dalam kesendiriannya, beberapa teman Paulus meninggalkannya. “Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes. … Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika.” (2 Timotius 1:15; 4:10)
Namun seorang teman yang bernama Onesiforus tidak meninggalkannya. Alkitab mencatat bahwa di dalam surat Paulus, ia berterima kasih atas kunjungan dan kepedulian yang diberikan Onesiforus kepadanya.
“Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya…”
2 Timotius 1:16-18
Kisah ini mungkin sedang kita alami saat ini. Kita sedang “dipenjara” dalam rumah kita masing-masing karena kondisi dunia sekarang ini. Bagi kita yang masih tinggal dengan keluarga, mungkin kita masih dapat berinteraksi dengan mereka. Tetapi bagaimana dengan teman-teman kita yang sedang merantau sendirian karena sekolah atau pekerjaan?
Untuk itulah kita diingatkan hari ini untuk menjadi Onesiforus modern. Coba pikirkan, adakah saudara atau teman kita yang sedang sendiri yang memerlukan kunjungan? Adakah seseorang yang dapat kita bantu untuk melepaskan diri mereka dari kesepian?
Berdoalah supaya Tuhan menuntunmu kepada satu atau dua nama hari ini untuk engkau layani. Lalu ambillah gadgetmu yang hubungi mereka sekarang. Sebuah kunjungan online mereka chat atau video call dapat memberikan mereka dukungan secara moral dan rohani.
Pada waktu yang sulit seperti ini, iman kita dapat melemah. Untuk itu marilah kita saling menguatkan. Jangan sampai iman kita kendor pada saat-saat seperti ini. Kirimkan sebuah ayat yang menguatkan dan berdoalah bagi mereka.
“Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.”
1 Tesalonika 5:11
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.