Setelah kita mempelajari kisah Yusuf, kita bisa mendapat bayangan bahwa iri hati bisa menimbulkan segala perbuatan jahat. Oleh karena itu, marilah kita minta hati yang bersih kepada Tuhan.
Pada penutupan seri mengenai iri hati ini, mari kita baca beberapa ayat di Alkitab mengenai iri hati yang boleh menjadi pedoman dalam hidup kita.
Alkitab mencatat bahwa “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30)
Iri hati ini juga termasuk di dalam perbuatan daging yang berlawanan dengan buah roh. Mari kita baca Galatia 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (Galatia 5:19-21)
Lalu jangan lupa pelajaran kita pada seri sebelumnya mengenai bahaya iri hati. “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” (Yakobus 3:16)
Jika ada iri hati maka akan ada kekacauan dan perbuatan jahat seperti yang dicatat di dalam Kisah Para Rasul 17:5, “Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat.” (Kisah Para Rasul 17:5)
Itulah sebabnya kita dinasihati, “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.” (Roma 13:13)
Kiranya seri “Iri Hati” ini boleh memberkati kita semua. Amin.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.