Renungan

Berterima Kasih kepada sang Pendonor

Beberapa waktu yang lalu, Swedia sempat mengalami penurunan dalam jumlah pendonor darah, padahal permintaan darah masih dibutuhkan. Oleh karena itu jasa penyedia darah di sana melakukan sebuah gerakan yang memotivasi orang-orang untuk mendonor darah, yaitu dengan sebuah pesan apresiasi yang dikirimkan melalui SMS.

Pesan ini dikirimkan dua kali. Yang pertama pada saat pendonor memberikan darahnya, mereka menerima pesan ucapan terima kasih. Yang kedua, saat darah itu telah diberikan untuk orang lain, mereka menerima pesan yang kira-kira berisi, “Thank you, the blood you gave is now benefiting a patient. Regards, Blood Centre” (Terima kasih, darah yang telah Anda donorkan berguna bagi seorang pasien. Salam, Pusat Darah).

Kita sebagai umat manusia yang berdosa adalah seperti para pasien yang membutuhkan pertolongan darah supaya kita bisa tetap hidup, dan Yesus telah mencurahkan darah-Nya bagi kita semua. Kita bersyukur kita tidak pernah kekurangan stok darah, karena “kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran” (Roma 5:17) yang dinyatakan melalui kematian Yesus di kayu salib, kita semua diberikan kesempatan kedua untuk hidup, bukan hanya hidup di dunia ini tetapi hidup kekal bersama-sama dengan Dia yang bukan saja Sang Pendonor, tetapi Sang Pemberi hidup kekal itu sendiri.

Dan seperti para pasien penerima darah yang mengucapkan terima kasih kepada para pendonor, kita pun juga harus berterima kasih kepada Tuhan.

Di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, rasul Paulus berkata di dalam 2 Korintus 9:15, “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!”

Yesaya 12:4 juga mengajak kita untuk “bersyukurlah kepada Tuhan.” Dan ayat 5 juga menyatakan bahwa bentuk ucapan syukur ini dapat dilakukan dengan cara bernyanyi. “Bermazmurlah bagi TUHAN, sebab perbuatan-Nya mulia …” (Sing unto the LORD; for He hath done excellent things – KJV).

Marilah kita perbanyak ucapan syukur kita kepada Tuhan, mungkin melalui doa ucapan syukur kita, melalui nyanyian puji-pujian kita, dan bahkan melalui seluruh perbuatan dalam hidup kita.

Selamat hari Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago