Kemarin kita sudah mengikuti kisah yang mana orang-orang tidak segera membuang Yunus ke laut, tetapi mencoba untuk mendayung sekuat tenaga dan hasilnya ada sia-sia. Hari ini mari kita respon berikutnya dari mereka.
“Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: ‘Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.’ Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.”
Yunus 1:14-15
Jika kita perhatikan ayat 14-15, Sebelum mereka melemparkan Yunus ke laut, mereka berseru kepada TUHAN. Sekarang mari kita bandingkan dengan Yunus 1:5, “Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya …” (Yunus 1:5)
Awalnya Sebelum mereka tahu ada TUHAN, mereka berteriak atau berseru atau berdoa kepada allah mereka. Dan pada kisah ini mereka mengakui bahwa ada TUHAN yang bisa mengendalikan alam semesta ini dan tentu saja itu karena TUHAN adalah Pencipta langit dan bumi. Pada akhirnya mereka berseru kepada TUHAN dan bukan allah mereka.
Dari kisah ini kita belajar bahwa memang satu-satunya yang patut dan layak kita sembah adalah Pencipta langit dan bumi. Itulah sebabnya salah satu pekabaran malaikat pertama di dalam kitab Wahyu adalah “… sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” (Wahyu 14:7)
Kiranya kita hanya menyembah Penciptan langit, bumi, laut, dan semua mata air. Janganlah menyembah ciptaan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.