Renungan Kitab Mazmur

Perenungan Mazmur 20 – Mazmur Pasal 19 & 20 untuk Kita

Apakah kalian tahu bahwa Mazmur pasal 19 dan 20 ini ternyata penting untuk kita baca? Ingat! Bukan berarti pasal lain tidak penting. Tetapi saya membaca tulisan yang berbunyi demikian, “Tuhan ingin kita sadar akan kondisi kerohanian kita yang sebenarnya. Dia menginginkan agar setiap jiwa merendahkan hati dan pikirannya di hadapan-Nya. Kata-kata inspirasi yang ditemukan dalam mazmur 19 dan 20 diberikan kepada saya untuk umat kita. Adalah hak istimewa kita untuk menerima janji-janji yang berharga ini, dan untuk mempercayai peringatan-peringatan itu. Saya berdoa agar hati kita terjaga sepenuhnya terhadap bahaya yang mengelilingi mereka yang acuh tak acuh terhadap keselamatan jiwa yang kekal. Kita perlu menyelidiki Kitab Suci lebih dari sebelumnya. Firman Tuhan harus menjadi pendidik kita, pembimbing kita. Kita harus memahami apa yang dikatakan Kitab Suci.” (The SDA Bible Commentary Vol. 3, 1145.5)

Seperti yang disampaikan di pena inspirasi, kita harus memahami apa yang dikatakan Kitab Suci. Oleh karena itu, selidikilah dengan Alkitab kita. Jika ada yang bingung apa yang harus dilakukan dalam menyelidiki firman Tuhan, kami sudah pernah membahasnya pada seri menyelidiki Alkitab. Silahkan ditonton ulang di playlist berikut: https://youtube.com/playlist?list=PLoCQDFwaCjCfffxzyZNQ7Am0C7xSk_zhm

Dan hari ini saya akan berbagi ayat yang menarik bagi saya dan nasihat bagi kondisi rohani saya secara pribadi. Ayat tersebut adalah ayat 8, “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.” (Mazmur 20:8)

Saya tertarik dengan ayat ini karena saya secara pribadi diingatkan untuk tidak bersandar kepada kekuatan atau kehebatan maupun harta benda kita, tetapi bersandar kepada TUHAN.

Kereta dan kuda sering digunakan oleh raja-raja dan juga di dalam peperangan. Keduanya melambangkan kemegahan, kekuatan, kehebatan, dan kekayaan.

Berapa sering kita mengandalkan kekuatan, jabatan, kehebatan, kekayaan kita untuk mendapatkan sesuatu? Atau seberapa sering kita mengandalkan diri kita sendiri dalam menyelesaikan sebuah masalah? Berapa sering kita mengandalkan TUHAN di dalam kehidupan kita?

Ingatlah bahwa kita harus mengandalkan TUHAN, bukan harta kita, jabatan kita, kehebatan kita, atau pun orang lain.

Kiranya renungan kita pada hari ini boleh menjadi berkat bagi kita semua. Dan jangan lupa untuk baca atau dengarkan kedua pasal ini.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago