Saat membaca pasal ini, apakah kita merasa kisah ini mirip dengan pasal 12?
Ya! Kisah serupa terjadi di pasal 12 ketika Abram di Mesir dan mengaku bahwa Sarai adalah adiknya. Dan pada pasal ini, Abraham juga mengaku bahwa Sara adalah adiknya.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sini? Bagi saya secara pribadi, ada satu saja yang ingin saya bagikan, yaitu ingatlah pengalaman di masa lalu yang mana Tuhan sudah sertai dan lindungi. Ketika hal serupa terjadi lagi, kita harus percaya kepada Tuhan sepenuhnya karena iman kita sementara diuji. Ujian iman bukan hanya satu kali, bisa terjadi berkali-kali.
“Abraham, sang teladan iman, tiba-tiba kembali melakukan tipu muslihat … (lihat pasal 12:10-20). Setelah banyaknya bukti kuasa dan perlindungan Tuhan yang ia saksikan, kegagalan iman yang menyedihkan seperti ini sungguh aneh. Sekitar 20 tahun telah berlalu sejak kesalahan sebelumnya, dan mungkin waktu telah menghapus pengaruh pada pikiran yang dibuat pada saat itu.” (Nichol, Francis D.: SDA BC, S. Ge 20:2)
“Tuhan telah memanggil Abraham untuk menjadi bapa dari orang percaya, dan kehidupannya harus nyata sebagai satu teladan iman kepada generasi-generasi mendatang. Tetapi imannya tidaklah sempurna. Ia telah menunjukkan Roh tidak percaya akan Allah dengan menyembunyikan kenyataan bahwa Sara adalah istrinya, dan juga dalam pernikahannya dengan Hagar.”
Patriarchs and Prophets 147.2
Oleh karena itu, jika hari ini akan ada ujian yang Tuhan berikan kepada kita, ingatlah pengalaman kita di masa lalu. Janganlah jatuh di lubang yang sama.
Jika kita belum memiliki pengalaman iman sebelumnya, ingatlah akan pengalaman iman dari tokoh-tokoh yang ada di Alkitab karena “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin