Renungan Kitab Ester

Perenungan Ester 4 – Jika Aku Harus Binasa, Binasalah Aku

Kemarin kita sudah membaca kisah Haman yang bisa membuat raja menyetujui untuk memusnahkan semua bangsa Yahudi. Sekarang mari kita lihat apa tindakan dari Mordekhai dan Ester dalam menghadapi permasalahan ini. Baca atau dengarkan kisah lengkapnya di pasal ini.

Mordekhai meminta Ester untuk menghadap raja dan memohon karunia kepadanya serta membela bangsanya sendiri.

Apakah ada risiko yang akan ditanggung oleh Ester? Tentu saja ada! Mari kita baca apa yang Ester katakan.

“… bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja.”

Ester 4:11

Jadi, Ester sudah tidak dipanggil menghadap raja selama 30 hari dan jika orang datang kepada raja tanpa dipanggil, maka hukumannya adalah mati, kecuali raja mengulurkan tongkat emas.

Lalu apakah keputusan akhir Ester? Apakah ia akan menghadap raja atau tidak?

Ester meminta agar semua orang Yahudi yang terdapat di Susan berpuasa tidak makan dan minum selama 3 hari. Dia dan dayang-dayangnya juga akan berpuasa, lalu setelah itu Ester akan masuk menghadap raja (ay. 16).

“Krisis yang dihadapi Ester menuntut tindakan yang cepat dan sungguh-sungguh; baik ia dan Mordekhai menyadari bahwa kecuali Allah bekerja dengan dahsyat demi keselamatan mereka, maka usaha mereka sendiri tidak akan berhasil. Dengan demikian Ester mengambil waktu untuk berhubungan dengan Allah, sumber kekuatannya.”

Prophets and Kings 601.3

Yang menarik adalah kalimat akhir Ester setelah ia meminta untuk berpuasa. Mari kita baca sama-sama dalam 2 versi terjemahan.

“… kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”

Ester 4:16

“… Maka aku akan menghadap raja, sekalipun berlawanan dengan hukum. Dan jika aku harus binasa, binasalah aku.”

Ester 4:16 – ILT3

Dari kisah ini kita diingatkan dua hal, yaitu:

Pertama, Allah adalah sumber kekuatan dan keselamatan kita. Jadi, ambillah waktu khusus setiap hari untuk berkomunikasi dengan Allah melalui doa dan membaca firman Tuhan.

Kedua, jadilah berani seperti Ester. Berbicara mengenai berani mati, dengarkan pembahasan “Seri Lebih Baik Mati” di https://www.youtube.com/playlist?list=PLoCQDFwaCjCd0TOIMklYYXWwpF_qN09jH

Kiranya renungan pada hari ini boleh memberkati kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago