Renungan Kitab Ayub

Perenungan Ayub 42 – Mengapa Elihu Tidak Termasuk?

Pasal ini adalah pasal terakhir dari kitab Ayub dan kita akan melihat bagaimana Allah memulihkan kondisi Ayub.

Pada renungan hari ini, saya lebih tertarik membahas sahabat-sahabat Ayub yang berbicara dan yang dicatat di kitab Ayub. Jika kita perhatikan, ada empat nama yang muncul selain Ayub, yaitu Elifas, Bildad, Suah, dan Elihu. Penjelasan mengenai Elihu sudah pernah kita bahas pada “Perenungan Ayub 32” jadi Silakan dibaca ulang.

Yang menarik di pasal ini bagi saya ada di ayat 7-9. Mari kita perhatikan ayat ini:

“… firman TUHAN kepada Elifas, orang Téman: ‘Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.’ Maka pergilah Elifas, orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.”

Ayub 42:7-9

Perhatikan ayat tersebut, maka kita dapati ada satu nama yang tidak disebut, yaitu Elihu. Mengapa Elihu tidak termasuk dalam nama yang tidak berkata benar menurut Tuhan?

“Penghakiman diberikan kepada ketiga sahabat Ayub, atas pertentangan antara mereka dan Ayub. Elihu tidak dikecam di sini, karena ia membedakan dirinya dari yang lain dalam menangani perselisihan tersebut, dan bertindak, bukan sebagai salah satu pihak, melainkan sebagai penengah; dan sikap adil akan mendapatkan pujiannya di hadapan Tuhan, baik dengan manusia atau tidak.” (Matthew Henry’s Concise Bible Commentary 479.10)

Dari sini kita belajar untuk selalu berkata yang benar tentang Tuhan dan tidak menghakimi orang lain. Mari kita jaga lidah kita karena “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,” (Yakobus 3:9) dan ingatlah bahwa lidah ini harus dijaga.

“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”

Amsal 18:21

Mari jaga setiap perkataan kita, entah dalam memberi pengajaran, tanggapan, nasihat atau penghiburan, dan lainnya.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago