Pada tahun 1950 an, ada seekor kuda yang sangat terkenal karena prestasinya yang luar biasa. Awal karirnya dimulai ketika ia memenangkan pertandingan kuda show jumping (pertunjukan lompat) bersama pelatih dan penunggangnya, Harry de Leyer. Mereka berdua juga pernah memenangkan dua pertandingan lompat dalam satu hari. Selain itu, hal yang membuat kuda Snowman ini muncul di berbagai media televisi, dokumenter, buku, dan majalah adalah karena ia ramah terhadap anak-anak, walaupun ia mampu lompat melampaui kuda dewasa lainnya.
Tetapi tahukah Anda bagaimana latar belakang kisah Harry dan kuda Snowman?
Pada tahun 1956, ada sebuah acara lelang kuda yang dihadiri oleh Harry. Tetapi karena ia datang terlambat, hanya tersisa kuda-kuda yang ditolak dan yang sementara dinaikkan ke dalam truk untuk dikirim ke tempat pemotongan hewan. Saat itulah Harry melihat seekor kuda pembajak yang kurus yang sudah dinaikan ke dalam truk.
Tetapi saat mata Harry dan kuda itu saling memandang, mereka merasakan sesuatu yang ‘klik’. Harry menawarkan $80 kepada pemiliknya, dan memberinya nama kuda Snowman, dan mulai menggunakannya sebagai kuda latihan.
Di bawah pemeliharaan Harry, Snowman yang berumur delapan tahun itu mulai mendapatkan kesehatannya kembali tetapi pada akhirnya dijual kepada seorang tetangga seharga $160. Namun, Snowman sangat merindukan Harry, ‘penebusnya.’ Perasaan yang tidak dapat dibendung itu membuatnya melompat, melewati segala tantangan untuk kembali ke peternakan Harry. Itulah pertama kalinya Harry melihat potensi lompatan dari Snowman. Dipeliharanya Snowman kembali dan dilatihanya menjadi kuda untuk “showjumping” tersebut.
Kehidupan kita semua adalah seperti kehidupan kuda Snowman yang harusnya mati karena dosa. Tetapi Sang Pencipta kita, rela menjadi Penebus kita semua, supaya kita mendapat kembali harapan akan hidup kekal itu. Tuhan tidak saja menggantikan posisi kita dengan mati di kayu salib, tetapi juga masih memelihara kehidupan kita saat ini.
Kehidupan Snowman bersama Harry membuat sesuatu hal yang buruk menjadi baik. Begitulah juga kehidupan kita di dalam Tuhan, akan membuat segala sesuatunya lebih baik. Tentu saja baik menurut pandangan dan kehendak Allah, bukan dari kacamata dunia.
Kiranya di dalam apapun yang telah kita lewati, dan yang akan kita jalani hari ini, kita memiliki kerinduan seperti yang rasul Paulus tulis di dalam Filipi 1:23, “… aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang jauh lebih baik.”
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.