Renungan

Keunikan Laba-Laba Air

Shalom, selamat Sabat! 

Mungkin kita pernah ataupun sering melihat laba-laba di darat, tetapi apakah kita pernah melihat laba-laba di air? Ternyata ada laba-laba air yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya. Lalu apa yang unik atau yang menarik dari laba-laba air ini? Mari kita baca faktanya dari buku The All-New Book of Amazing Facts Volume 1 halaman 11.

“Di Eropa, Asia, dan sebagian Afrika, laba-laba kecil yang unik membuat rumahnya di bawah air. Laba-laba air ini membuat jaring kecil berbentuk lonceng dan menempelkannya pada batang ilalang air dan tanaman-tanaman tepat di bawah permukaan kolam air tawar.”

The All-New Book of Amazing Facts Volume 1 halaman 11

“Karena semua laba-laba perlu menghirup udara, laba-laba air juga mengambil udaranya, seperti seorang penyelam skuba. Di permukaan, ia mengumpulkan gelembung-gelembung udara kecil di bulu-bulu tubuhnya, lalu bergegas pulang dan menyikatnya, melepaskan gelembung udara itu di bawah jaringnya. Laba-laba itu melakukan perjalanan rutin untuk membawa kembali gelembung udara untuk sarang bawah airnya. Jaring kedap air itu menjadi mengembang dengan udara yang terperangkap dan menjadi tempat yang sempurna untuk hidup, makan, dan bertelur.”

The All-New Book of Amazing Facts Volume 1 halaman 11

“Ketika udara segar habis, laba-laba kembali ke permukaan untuk bernapas dan mengumpulkan lebih banyak gelembung udara segar untuk rumahnya di bawah. Hidup di bawah air, namun menghirup udara dari atas, laba-laba kecil ini terus-menerus dikelilingi oleh air tetapi tetap kering secara sempurna!”

The All-New Book of Amazing Facts Volume 1 halaman 11

Sama seperti laba-laba air yang tetap membutuhkan udara segar untuk bernapas, begitu juga kehidupan kita saat ini. Walaupun kita hidup di dunia, kita butuh berdoa karena “Doa adalah nafas jiwa” (Pelayan Injil 226.4).

Bagaimana jika kita tidak bernapas? Maka kita akan mati. Begitu juga jika kita tidak berdoa, maka kita akan mati secara rohani. Oleh karena itu “Tetaplah berdoa” (1 Tesalonika 5:17) karena Yesus sendiri menasihati kita untuk “… harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.” (Lukas 18:1) dan Paulus juga berkata, “Bertekunlah dalam doa …” (Kolose 4:2) 

Pertanyaan bagi kita, “Apakah kita sudah merasa pentingnya doa bagi kehidupan kita? 

Sudahkah kita bertekun dalam doa? Atau mungkin saya malas untuk berdoa?” jawablah dalam hati kita masing-masing.

Kiranya renungan hari Sabat ini boleh mengingatkan kita untuk tetap berdoa dengan tidak jemu-jemu. 

Selamat Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 16 – Tabiat Simei

Ada perikop yang menceritakan tentang Simei dan Daud. Baca kisah lengkapnya di pasal ini. Saya…

6 hours ago

Perenungan 2 Samuel 15 – Hasutan

Apakah kita pernah dihasut? Ataukah kita yang pernah menghasut orang lain untuk membenci seseorang? Hari…

1 day ago

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago