Shalom, selamat Sabat!
Berapa banyak dari kita yang membuat rencana? Entah rencana untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, rencana membuka usaha, rencana liburan, rencana pernikahan, rencana dalam pelayanan, dan lain-lain.
Kita semua pasti mempunyai rencana dalam hidup kita. Pertanyaan: “Apakah kita mendoakan rencana kita?” Jika ya, apakah doa kita “Biarlah kehendak-Mu yang jadi” dalam hidup kita?
Jika kita berdoa “biarlah kehendak-Mu yang jadi”, maka pertanyaan berikutnya:
“Apakah kita menjadi kecewa dan marah jika jawaban Tuhan terhadap rencana kita adalah tidak?”
Saudara-saudariku yang terkasih, ingatlah bahwa “Rencana kita tidak selalu rencana Allah … Seringkali rencana kita gagal, sehingga rencana Allah dalam hidup kita dapat berhasil.” (Help in Daily Living 12.1,2)
Seringkali rencana kita gagal sehingga rencana Tuhan dalam hidup kita bisa berhasil.
Tuhan sendiri berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8-9)
Dan percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik di dalam kehidupan kita karena Ia sendiri berfirman, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Jika hari ini kita masih merasa rencana kita “gagal” ingatlah bahwa semuanya itu untuk kebaikan kita.
Jika rencana kita saat ini masih terlihat “gelap” di depan, berdoalah dan serahkanlah rencana dan kehidupan kita ke dalam tangan-Nya karena rencana-Nya lah yang terbaik bagi kita.
Kiranya renungan pagi ini boleh mengingatkan dan menguatkan kita semua.
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin.