Renungan

Hendaklah Kamu Bertobat (Bagian 1)

Ada banyak orang bertanya “Bagaimana seorang manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan?” Hanya melalui Kristuslah kita dapat kembali berdamai dengan Allah, dengan kesucian, “tetapi bagaimanakah kita datang kepada Kristus?”

Pertanyaan yang serupa juga ditanyakan orang banyak pada Hari Pentakosta. Ketika dosanya ditunjukkan, mereka bertanya: ‘Apakah yang wajib kami perbuat?‘ Jawab Petrus yang pertama ialah: ‘Hendaklah kamu bertobat.’ (Kisah Para Rasul 2:37-38)

Tetapi banyak orang yang gagal mengerti keadaan yang sesungguhnya daripada pertobatan itu. Orang banyak merasa sedih karena mereka telah berbuat dosa dan mengadakan pembaharuan secara lahiriah karena mereka takut terhadap perbuatan yang salah yang dilakukan mereka akan membawa bencana kepada diri mereka sendiri. Tetapi bukan pertobatan yang semacam ini yang dikatakan di dalam Alkitab.

Seperti Yudas Iskariot yang menyesal saat menyerahkan Yesus (Matius 27:4) ataupun seperti Firaun yang merasa bersalah dan mengakui kesalahannya hanya untuk menghindarkan dari hukuman yang berikutnya.

Tapi perhatikan apa yang dilakukan oleh Firaun setelah kutuk itu dihentikan? Firaun bahkan kembali melawan Allah. Semua ratapan (Yudas Iskariot maupun Firaun) semacam ini hanyalah akibat-akibat dosa itu, tetapi bukan karena berdukacita atas dosa itu sendiri.

Bandingkan dengan pertobatan Daud yang sungguh-sungguh. Sehingga Daud menuliskannya dalam Mazmur, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: ‘Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,’ dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.” (Mazmur 32:1,5)

Tak heran dikatakan, “Kita tidak akan meninggalkan dosa itu kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu” (Steps to Christ 23.2)

Lalu bagaimana orang-orang bisa bertobat? Apakah Tuhan ingin orang bertobat hanya karena ketakutannya akan hukuman dan akibatnya?

Apakah kita lebih suka menakut-nakuti orang juga untuk bertobat agar tidak masuk ke dalam neraka yang panas? Apakah itu caranya? Kita akan membahas besok mengenai apa yang seharusnya kita lakukan.

Kiranya pelajaran hari ini boleh mengingatkan kita untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa kita.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Grow

Recent Posts

Seri Lagu Anak – Allah Ciptakan Makanan Sehat

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Allah Ciptakan Makanan SehatPelangi Kasih…

9 hours ago

Liver (Bagian 6) – Fungsi Liver (Bagian 5) – Hormon

Shalom, selamat hari Sabat. Hormon adalah suatu zat yang diproduksi dalam tubuh berfungsi untuk memberikan…

1 day ago

Perenungan 1 Samuel 12 – Kemurahan Tuhan

Baca atau dengarkan keseluruhan kisah di pasal ini. Ada satu kisah di mana Samuel berseru…

2 days ago

Perenungan 1 Samuel 11 – Perubahan Tabiat

Sesudah pengangkatan Saul, orang Amon yang dipimpin oleh Nahas mengepung Yabesh-Gilead. Lalu orang Yabesh mengirim…

3 days ago

Perenungan 1 Samuel 10 – Roh Tuhan Berkuasa

"Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi…

4 days ago

Perenungan 1 Samuel 9 – Maha Tahu

Ketika membaca pasal ini, ada banyak hal yang bisa kita dapatkan, tetapi ada satu hal…

5 days ago