Kemarin kita sudah belajar bahwa teladan terbaik kita adalah Yesus. Oleh karena itu, untuk beberapa waktu ke depan, kita akan membahas beberapa teladan Yesus mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Hari ini kita akan melihat masa kanak-kanak Yesus. Di dalam Alkitab dicatatkan, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” (Lukas 2:40)
Mulai dari masa kanak-kanak, Yesus penuh dengan hikmat. Apa itu hikmat? “… takut akan Tuhan, itulah hikmat …” (Ayub 28:28)
Jadi, hikmat itu sama dengan takut akan Tuhan dan “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” (Amsal 8:13)
Jadi kita bisa katakan bahwa Yesus adalah seorang yang tidak menyukai kejahatan. Dan di dalam buku The Story of Jesus dicatatkan bahwa “Ia selalu menunjukkan sikap yang manis dan sikap yang tidak mementingkan diri sendiri.” (The Story of Jesus 29.6)
Jadi teladan pertama yang kita bisa tiru dari Yesus adalah selalu bersikap manis dan tidak mementingkan diri sendiri. Pertanyaan bagi masing-masing kita, “Apakah saya sudah bersikap manis dan tidak mementingkan diri sendiri? Ataukah saya masih sering bersikap kasar kepada orang lain, bersikap kurang ajar atau tidak sopan kepada orang lain? Atau mungkin kita mementingkan diri sendiri saja?” Renungkanlah pertanyaan itu dan jawablah dalam hati kita masing-masing.
Kiranya renungan kita pada hari ini boleh mengingatkan kita untuk selalu memandang kepada Kristus agar hidup kita berubah semakin serupa dengan karakter Kristus, yaitu memiliki sikap yang manis dan tidak mementingkan diri sendiri.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.