Hari ini kita akan belajar dari Nehemia. Ia dikenal sebagai pemimpin bangsa Israel dalam pembangunan Yerusalem dan Bait Suci yang telah hancur.
Alkitab tidak mencatat bahwa Nehemia adalah seorang arsitek atau ahli bangunan, tetapi Nehemia sangat mengerti bahwa fondasi adalah suatu hal yang sangat penting, dan Nehemia memilih fondasi yang terbaik, yaitu doa.
Anda mungkin berpikir apa artinya doa menjadi fondasi terbaik?
Kitab Nehemia yang terdiri dari 13 pasal menceritakan pembangunan Yerusalem dari persiapan, pembangunan, hingga penyelesaiannya. Tetapi menarik sekali bahwa awal dari pembangunan itu didahului dengan pasal 1 yang menuliskan doa Nehemia.
awal Nehemia menyadari akan ketidak-berdayaannya. Karena itu, ia mendasarkan pekerjaan ini di atas tangan Tuhan yang akan menopang Yerusalem dengan kokoh.
Nehemia sangat mengerti bahwa, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1).
Bagaimana dengan kita? Setiap pagi kita membangun kehidupan kita masing-masing dengan berbagai macam pilihan. Apakah kita mau hari itu menjadi hari yang berbahagia, penuh dengan berkat, atau sebaliknya? Semua itu ditentukan dengan fondasi yang kita bangun di pagi hari, seperti teladan Yesus.
Apakah kita membiarkan Tuhan yang menjadi fondasi kita, dengan menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan-Nya melalui doa? Ataukah kita merasa bahwa kekuatan manusia dapat menjadi fondasi yang kokoh?
Kiranya kita selalu membiarkan Tuhan yang menjadi fondasi kehidupan kita melalui doa dan penyerahan kita kepada-Nya setiap pagi, setiap hari.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati!