Renungan

Buku-Buku yang Melemahkan Pikiran

Shalom, selamat Sabat!

Kira-kira buku apa saja yang melemahkan pikiran? Sebelum kita membahasnya, saya ingin bertanya terlebih dahulu, “Apakah kalian suka membaca buku?” Jika tidak, tetaplah baca atau dengarkan renungan hari ini. Mengapa? Karena saat ini sudah banyak kisah-kisah di buku komik ataupun di novel yang dijadikan film dan kita tonton.

Jadi buku-buku apa saja yang melemahkan pikiran?

“Cerita-cerita percintaan dan yang tidak karuan dan tidak berguna, cerita-cerita dongeng yang menggairahkan menjadi kelompok buku-buku yang menjadi kutuk kepada para pembacanya. Pengarang bisa menyerang moral yang baik dan dalam seluruh karyanya mungkin menjalin dengan sentimen-sentimen (perasaan) keagamaan, namun dalam kebanyakan kasus Setan dengan berpakaian malaikat lebih berhasil menipu dan memikat mangsanya. Pikiran sangat dipengaruhi oleh apa yang diberikan untuk dimakan.”

Mind, Character and Personality, Vol. 1, 110.4

Lalu apa efeknya bagi kita? Di dalam buku dan paragraf yang sama dikatakan, “Para pembaca cerita-cerita dongeng yang menggairahkan dan tidak karuan menjadi tidak cocok kepada tugas-tugas yang terletak di hadapan mereka. Mereka hidup dalam khayal dan tidak mempunyai keinginan untuk menyelidiki Kitab Suci, memakan manna surgawi. Pikiran dilemahkan dan kehilangan kuasanya untuk merenungkan masalah-masalah tugas dan tujuan yang besar.” (Mind, Character and Personality, Vol. 1, 110.4)

Lalu buku apalagi? Ada banyak buku yang dapat melemahkan pikiran. Bagaimana caranya kita tahu bahwa buku atau tontonan tersebut melemahkan pikiran kita?

Saat kita mulai kehilangan keinginan untuk menyelidiki Kitab Suci, maka berhati-hatilah dan selidikilah kehidupan kita. Cari penyebab apa yang membuat kesukaan kita akan menyelidiki Kitab Suci mulai hilang.

Oleh karena itu, kita harus belajar menyukai firman Tuhan itu yang “… dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:15-16)

Berdoalah pada hari ini agar Tuhan memampukan kita untuk meninggalkan segala sesuatu yang dapat melemahkan pikiran kita dan beralih kepada hal-hal yang dapat menguatkan pikiran kita.

Selamat Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 17 – Penasihat

“Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya,…

1 day ago

Lie Not (Jangan Saling Mendustai)

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian.Iringan: https://youtu.be/bUhBYN16tMM 🍒 LIRIK LAGU Lie Not (Jangan Saling…

2 days ago

Liver (Bagian 13) – Cairan Empedu (Bagian 5) – Pembuang Racun

Shalom, selamat hari Sabat. Fungsi cairan empedu selanjutnya adalah cairan empedu sebagai pembuang racun atau…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 16 – Tabiat Simei

Ada perikop yang menceritakan tentang Simei dan Daud. Baca kisah lengkapnya di pasal ini. Saya…

4 days ago

Perenungan 2 Samuel 15 – Hasutan

Apakah kita pernah dihasut? Ataukah kita yang pernah menghasut orang lain untuk membenci seseorang? Hari…

5 days ago

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

6 days ago